REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Semarang mengalami penurunan 50 persen pada Ramadhan ini, kata Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jateng Joko Suratno.
"Total penurunannya lebih dari 50 persen dibandingkan sebelum puasa, kondisi ini sudah terasa sejak awal puasa," ujarnya di Semarang, Jumat (11/7).
Sebagai gambaran salah satu destinasi wisata favorit, yaitu Gua Kreo biasanya kedatangan 5-10 bus di setiap akhir pekan, tetapi pada libur sekolah yang bersamaan dengan Ramadhan jumlahnya berkurang lebih dari setengahnya.
"Tidak lantas sepi sekali karena setiap sore kami melihat pengunjung banyak yang datang ke Gua Kreo tetapi kebanyakan mereka adalah orang sekitar yang memanfaatkan waktu untuk ngabuburit, jadi bukan wisatawan domestik yang datang dari luar kota," paparnya.
Secara umum untuk destinasi wisata lain yang tersebar di Jawa Tengah salah satunya Borobudur tetap dikunjungi oleh banyak wisatawan baik asing maupun domestik. "Kalau Semarang memang kurang dilirik oleh wisatawan karena kota ini bukan menjadi destinasi wisata utama di Jateng," jelasnya.
Diakuinya sejumlah destinasi wisata di Semarang akan penuh pengunjung saat libur setelah Lebaran, mayoritas terdiri atas masyarakat yang melakukan mudik di Semarang dan sekitarnya. "Tujuan wisata yang banyak dikunjung selain Gua Kreo ada Sam Po Kong dan Lawang Sewu, ramainya pengunjung ini prediksi saya bisa terjadi hingga H+7 Lebaran," jelasnya.
Menurut dia, kenaikan tersebut bisa mencapai 200 persen atau lebih dari 1.000 pengunjung dalam satu hari di setiap objek wisata. "Kami juga berharap banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali bisa ditarik ke Jawa Tengah, kami sudah membuat paket Tirta Yatra yaitu kunjungan ke Semarang dan Kedung Songo bagi umat Hindu, harapannya ini bisa mendongkrak jumlah wisatawan domestik yang masuk ke Jateng," katanya.