Senin 14 Jul 2014 16:03 WIB

Jamaah Keluhkan Mahalnya Taksi di Makkah

Rep: c64/ Red: Muhammad Hafil
Rencana pembangunan Mekah di masa depan
Rencana pembangunan Mekah di masa depan

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Jamaah yang yang berkunjung ke Makkah mengeluhkan tarif taksi yang sangat tinggi. Pasalnya, jamaah harus memakirkan kendaraannya yang jauhnya hingga 20 km dari Masjidil Haram selama Ramadhan, seperti yang dilansir Arab News, Ahad (13/7).

“Bus memang tidak menghilangkan keramahannya untuk berhenti sesuai keinginan penumpang, tetapi tempat berhenti terlalu jauh untuk orang tua,” ujar Khider Islam, peziarah yang sedang melakukan ibadah umrah dengan ibunya yang sudah tua.

Banyak peziarah yang memasui kota suci selama Ramadhan maka, Departemen Lalu lintas Makkah mengatur lalu lintas dengan memaksa kendaraan pribadi untuk parkir ditemapat yang telah disediakan oleh Departemen Lalu Lintas. Namun, tempat parkir tersebut jauhnya hingga 20 km dari Masjidil Haram.

Ia berkata, terdapat hal yang telah dimanfaatkan oleh orang lain, khususnya untuk orang tua yang tidak sanggup berjalan jauh dan harus menggunakan kursi roda dan menggunakan jasa Taksi. Dimana, supir taksi menaikan tarif taksi.

Peziarah harus mengeluarkan lima real untuk menggunakan jasa Bus, sedangkan untuk menggunakan jasa taksi bisa mencapai puluhan real untuk sampai ke Masjidil Haram. Sering kali yang menggunaka taksi adalah peziarah yang sudah tua dan anak-anak yang masih terlalu muda.

Mahalnya tarif taksi ditambah dengan tempat pemberhentian yang masih jauh dari Masjidil Haram. Salah satu perziarah yang mengeluhkan tingginya tarif taksi, Asad Ali mengatakan, ia harus mengeluarkan 150 real untuk membawa dirinya ke Masjidil Haram dari tempat parkir yang jauhnya 20 km.

“Belum lagi kami mendapati, tempat pemberhentian yang masih jauh dari Masjidil Haram karena pekerjaan kontruksi yang masih belum selesai. Saya cukup beruntung dapat menemukan kursi roda untuk saudaranya yang sakit. Tapi, tak semua orang seberuntung itu,” jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement