Oleh: Maspril Aries
Kota ini punya beragam kudapan manis yang cocok dijadikan takjil berbuka puasa.
Pempek sangat identik dengan Palembang. Tak hanya pada hari biasa, pempek pun menjadi sajian favorit saat Ramadhan, khususnya saat berbuka. Tapi, jangan salah, warga di kota tepian Sungai Musi ini tak hanya kenal pempek.
Mereka pun memiliki jenis penganan lain yang biasa dinikmati saat berbuka, di antaranya, sarikaya, kue kojo, kue lapan jam (delapan jam), kue engkak ketan, dan kue maksubah.
Buat warga Palembang maupun pendatang tak sulit mendapatkan aneka kue bercita rasa manis itu. Tinggal datangi ke pasar takjil atau pasar beduk dan pilihlah kue-kue khas Palembang tersebut.
Menurut Maya Dona, salah satu warga Palembang, pasar beduk menyajikan beragam makanan dan minuman untuk berbuka puasa. ''Meski demikian, tetap saja makanan atau jajanan khas Palembang yang dicari,'' kata pemilik toko kue My Bakery ini.
Ia sendiri, selama Ramadhan ini, selain berjualan kue di toko My Bakery, juga menjajakan aneka kue di sebuah pasar beduk yang berlokasi di Poligon, salah satu kompleks perumahan terbesar di Palembang.
"Di pasar beduk, kami tidak menjual pempek, tetapi menjual makanan khas Palembang lainnya, seperti sarikaya dan kue kojo," ungkap dia.
Di pasar beduk, Maya menjual satu mangkuk sarikaya dengan harga Rp 3.000, sementara satu kue kojo dijual seharga Rp 4.000. Ia mengaku, mendapat keuntungan lumayan dari berjualan kue-kue khas Palembang ini. ''Pada hari kedua Ramadhan, takjil yang kami jual bisa mencapai Rp 2 juta," katanya.
Seperti rupa dan cita rasa sarikaya? Tampil berbalut warna hijau, sarikaya dikemas dalam mangkuk plastik berukuran kecil.
Kue ini merupakan penganan khas masyarakat Melayu yang menghuni pesisir timur Pulau Sumatra. Makanan ini juga dikenal masyarakat Melayu yang hidup di negeri jiran, Malaysia dan Singapura.