REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan pemerintah berkomitmen penuh untuk mengurangi kecelakaan dalam masa mudik Lebaran 1435 Hijriah.
Khusus untuk pergerakan pemudik melalui jalur darat, Mangindaan menyebut jajaran kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas demi meminimalisir kecelakaan yang kerap berujung kematian. Demikian disampaikan Mangindaan kepada wartawan seusai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (17/6).
Mangindaan kemudian memberi contoh rekayasa lalu lintas yang telah diujicobakan kepolisian di Cikampek Jawa Barat. Di sana, kepolisian menerapkan sistem estafet dengan kurun waktu tertentu bagi rombongan kendaraan roda empat maupun roda dua.
"Misal seribu kendaraan berangkat, dipandu sama motor (polisi). Pokoknya gak boleh kencang. Sudah seribu lepas, seribu lagi dan ini efektif. Karena kalau dilepas begitu saja, berebut semua itu," kata Mangindaan.
Politisi Partai Demokrat ini juga mengutarakan pandangannya terkait keberadaan pasar tumpah di sejumlah daerah yang kerap menjadi pemicu kemacetan. Menurut Mangindaan, Kementerian Perhubungan telah mengusulkan kepada otoritas setempat agar mengubah tata letak pasar.
"Saran kita, jangan menghadap ke jalan, tapi menghadap ke belakang. Lalu dipakai juga tali agar tak boleh menyeberang sembarang, dan sebagainya," ujar Mangindaan.
Khusus untuk moda kereta api, Mangindaan menginformasikan tiket kereta reguler sebanyak 295 rangkaian telah habis dipesan pemudik. Pun dengan kereta tambahan sebanyak 32 rangkaian. Sebagai solusi, Mangindaan mengatakan Kementerian Perhubungan memesan lima rangkaian kereta kepada PT INKA.
"Tapi baru selesai dua dan kita ambil cepat untuk kemudian kita pakai H-7 sampai H-3. Kita lakukan penjualan tiket di situ karena kasihan kalau ada yang datang mau beli, gak ada sama sekali itu juga gak bagus," ujar Mangindaan.