REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Warga binaan mendapat manfaat dari siraman rohani.
Kunjungan rombongan daiyah An Nurmaniyah ternyata berbekas di hati warga binaan lapas. Waktu dua jam tidak cukup dalam kunjungan kali ini.
“Mereka berharap kami datang lagi untuk menyampaikan tausiyah dan lebih lama dari kunjungan pertama,” ujar Ustazah Nurma.
Beberapa kader daiyah pun terlihat cukup terharu dengan warga binaan yang mereka kunjungi. Mereka pun memberikan cinderamata untuk seluruh warga binaan di Lapas Tangerang tersebut.
Rombongan kader daiyah juga diajak menuju ruang keterampilan dan bazar. Sebagian dari daiyah ini pun membeli barang-barang hasil kreativitas warga binaan yang bagus dan unik.
Kader Daiyah An Nurmaniyah sendiri dibina oleh Ustaz Nurma Nugraha secara rutin. Mereka biasanya mengikuti pembinaan di Pesantren An Nurmaniyah setiap Jumat sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.
Saat ini, kader daiyah An Nurmaniyah berjumlah 60 orang dan telah memiliki majelis taklim binaan masing-masing. “Majelis taklim mereka saat ini menyebar, khususnya di Jakarta Barat,” ujarnya.
Dalam pembinaan daiyah, mereka memiliki empat orang guru dalam menambah ilmu pengetahuan agama. Ustaz dan ustazah yang turut membina mereka, di antaranya Ustazah Nurma Nugraha mengajarkan praktik dakwah, KH Asim Sutardi mengajarkan hadis dan kitab kuning, KH Shafar Mawardi mengajarkan kitab fikih wanita, dan KH Syukur Yakub.
Diharapkan mereka tidak hanya mendengarkan tausiyah, tetapi juga belajar untuk menghafal dan memahami isi dari Alquran, hadis, kitab kuning, dan fikih, khususnya fikih wanita.
Saat ini, mereka disiapkan dan telah mampu untuk membagikan ilmunya kepada jamaah, terutama ke majelis taklim yang mereka bina.