Senin 21 Jul 2014 03:00 WIB

PM Israel Sedih Melihat Anak-anak Palestina Tewas

Rep: Friska Yolandha/ Red: Citra Listya Rini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo/Gali Tibbon
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Serangan Israel bertubi-tubi ke Gaza telah menciptakan duka yang mendalam bagi rakyat Palestina dan dunia. AFP melaporkan, lebih dari 400 warga Gaza meninggal akibat serangan Palestina.

Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku sedih melihat banyaknya korban sipil akibat serangan tersebut. Terlebih di antara korban adalah anak-anak yang tidak bersalah.

"Saya sangat sedih. Ketika melihat itu, saya merasa sangat sedih. Kami berduka untuk setiap warga sipil yang menjadi korban karena mereka bukan target," kata Netanyahu seperti dilansir CNN, Senin (21/7).

Pernyataan tersebut disampaikan Netanyahu dalam wawancara dengan reporter CNN Wolf Blitzer di Tel Aviv, Ahad (20/7) waktu setempat. Blitzer menanyakan tanggapan Netanyahu tentang foto-foto kesedihan dan kematian anak-anak Palestina yang banyak beredar.

"Anda melihat foto-foto menyedihkan tentang anak-anak Palestina, dan ribuan orang harus meninggalkan rumah mereka. Apa yang ada di pikiran Anda ketika melihat itu?" tanya Blitzer.

Meskipun mengaku sedih, Netanyahu menyatakan Israel tidak memiliki pilihan lain. Israel harus membela diri atas serangan-serangan dari Hamas. Roket-roket yang dilancarkan tentara Israel ditujukan untuk Hamas, bukan warga sipil. Kalaupun ada warga sipil yang menjadi korban, Hamaslah yang harus bertanggungjawab.

Netanyahu mengatakan, Hamas telah menggunakan warga sipil sebagai perlindungan. Hamas ingin sebanyak mungkin warga sipil meninggal agar dapat menuduh Israel sebagai pelakunya.

"Pilihan apa yang kami punya? Hamas sengaja menargetkan warga sipil dan sengaja bersembunyi di balik mereka," kata Netanyahu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement