REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Kagum pada keteguhan dan kebesaran hati rakyat Palestina, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak Indonesia mengabadikan nama Palestina di Indonesia. Pengabadian nama Palestina, kata Presiden ACT Ahyudin, paling pas di dunia pendidikan.
“Kita bisa mendirikan perguruan tinggi, namakan Universitas Palestina. Nama Palestina, sarat kesan pembangunan karakter. Ini memberi energi tersendiri bagi bangsa kita,” kata Ahyudin dari keterangan tertulis, Senin (21/7).
Di tengah penjajahan panjang, nyaris sepanjang hidupnya dalam ancaman serangan Israel, rakyat Palestina masih menghasilkan diplomat ulung yang membangkitkan kesadaran umat sedunia. Anak-anaknya hafal Alquran, aktivitas pendidikan moralnya tak berhenti meski banyak sekolah maupun masjid hancur.
“Di Palestina, serangan Israel hanya menghancurkan bangunan fisik, tapi tidak moral mereka,” ungkap Ahyudin. Ini menjadikan bangsa Indonesia menemukan alasan mengapa nama Palestina layak diabadikan sebagai nama universitas.
Ketika Bung Karno menginspirasi dunia Islam, sejumlah jalan di ibu kota negara Muslim mengabadikan nama Sukarno sebagai nama jalan. "Tak ada salahnya, kita pakai nama Palestina sebagai nama institusi pendidikan di Indonesia,” ungkap Ahyudin.
ACT sendiri mohon doa, bisa merintis institusi pendidikan, namanya Universitas Palestina.