REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan "sniper" (penembak jitu) untuk mengantisipasi aksi kejahatan "bajing loncat" (perampok di atas kendaraan angkutan barang) dan begal (perampok jalanan) selama pengamanan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 2014.
"Untuk beberapa titik rawan bajing loncat, kami siapkan sniper di hutan Jati Peteng, Jenu, Tuban; Taman Baluran, Situbondo; Gunung Gumitir, Sempolan, Jember; dan Monumen Gubernur Suryo, Kedunggalar, Ngawi," katanya di sela-sela Gelar Pasukan dalam Operasi Ketupat Semeru 2014 yang dipimpin Gubernur Jatim Soekarwo di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin (21/7).
Saat mendampingi Gubernur Jatim Soekarwo melalukan inspeksi pasukan dalam Apel Operasi Ketupat Semeru 2014 itu, jenderal berbintang dua itu menjelaskan pihaknya tidak hanya menggelar empat SST pasukan Brimob Polda Jatim dengan sniper untuk kawasan rawan bajing loncat, tapi juga menempatkan mereka untuk pengamanan jalur KA.
"Ada 168 personel Brimob yang bertugas untuk pengamanan jalur KA, yakni 56 personel di Daops VII Madiun (jalur Pasar Turi), 76 personel di Daops VIII Surabaya (jalur Gubeng), dan 36 personel di Daops IX Jember," ucapnya.
Selain Brimob, pihaknya juga menempatkan tujuh SST personel Sabhara untuk pengamanan jalur provinsi yang rawan macet yakni di perbatasan Tuban-Rembang; perbatasan Ngawi-Sragen; perbatasan Banyuwangi-Gilimanuk (Ketapang); Duduk Sampeyan, Gresik; tiga titik Bangjuri (Jombang, Nganjuk, Kediri).
"Untuk Operasi Ketupat 2014, kami menerjunkan 9.904 personel sejak 'H-7' (22/7) hingga 'H+7' (6/8). Kami juga mendirikan sejumlah pos operasi, yakni 233 titik pos pengamanan, 62 titik pos pelayanan, lima titik pos pariwisata, tiga titik pos pengamanan jalur KA pada Daops," tuturnya.
Selain itu, Polda Jatim juga sudah memetakan sejumlah daerah rawan yakni 89 titik rawan macet, 73 titik rawan kecelakaan lalu lintas, 127 titik rawan pelanggaran, empat titik rawan kejahatan eskalasi tinggi, 114 lokasi rawan bencana banjir dan longsor, serta 184 titik lokasi CCTV.
"Kami juga menempatkan personel yang masing-masing satu SST pada tujuh objek wisata di Jatim, yakni Wisata Bahari Lamongan (WBL); Bundaran Apollo, Pasuruan; Pasar Singosari, Malang; Pasar Lawang, Malang; pertigaan Karanglo; Jatim Park II Batu; dan Alun-Alun Batu. Untuk wilayah Lawang dan Malang yang rawan macet akan kita lakukan contra flow," tukasnya.
Data kecelakaan lalu lintas di Jatim dari Ditlantas Polda Jatim menyebutkan penurunan angka kejadian kecelakaan pada tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012. Tahun 2012, kecelakan lalu lintas sebanyak 1.003 kejadian, korban meninggal dunia 149 jiwa, korban luka berat 148, korban luka ringan 1.408, kerugian material Rp946,6 juta.
Untuk tahun 2013, kecelakaan lalu lintas berjumlah 817 kejadian (turun 186 persen dibandingkan dengan tahun 2012). Untuk korban meninggal dunia tercatat 115 jiwa (turun 34 persen), korban luka berat 155 (naik 7 persen,) luka ringan 1.189 (turun 21,9 persen).
"Kami imbau masyarakat untuk waspada bila berada di pusat perbelanjaan, toko emas, transaksi uang (ATM/bank), dan pusat keramaian lainnya. Untuk masyarakat yang mudik, rumah tinggal hendaknya dititipkan pada tetangga terdekat, tapi polisi akan selalu melakukan patroli, khususnya permukiman yang ditinggal mudik," katanya.
Dalam apel itu, Gubernur Jatim Soekarwo selalu inspektur upacara membacakan sambutan Kapolri Jenderal Pol Sutarman. Intinya, pengamanan arus mudik dan balik harus difokuskan pada kenyamanan dan kondusifitas.
"Sebagian kekuatan Polri memang tergelar untuk pengamanan Pilpres, tapi dengan manajemen pengamanan yang lebih baik serta didukung TNI dan mitra Kamtibmas akan tetap dapat menciptakan kondusifitas, apalagi pemudik tahun ini meningkat tujuh persen menjadi 27,9 juta jiwa," katanya.