Garut Tasikamlaya Diguyur Hujan, Pemudik Harus Waspada

Rep: c61/ Red: Agung Sasongko

Rabu 23 Jul 2014 19:44 WIB

 Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (5/8). Sepanjang 60 M jalur Garut - Tasikmalaya via singaparna KM 83, rawan longsor saat musim penghujan, Foto: Republika/Adhi Wicaksono Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (5/8). Sepanjang 60 M jalur Garut - Tasikmalaya via singaparna KM 83, rawan longsor saat musim penghujan,

REPUBLIKA.CO.ID,  GARUT -- Hujan deras mengguyur wilayah Garut dan Tasikmalaya sejak Maghrib tadi, harus diwaspadai oleh pemudik. Selain jalanan menjadi licin, bahaya longsor juga mengancam pemudik, terutama yangb melintasi Jalur Nagreg, Limbangan, juga Gentong.

Kapolsek Kadipaten AKP Rudi Suherman, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi, sangat berbahaya di Jalur Selatan ini. Sebab jarak pandang yang terbatas, akibat hujan tersebut, bisa membahayakan pengendara.

Selain itu, medan di jalur Nagreg hingga Ciawi berkelok dan banyak tanjakan tajam. "Apalagi di malam hari, sebaiknya berhenti sejenak di fasilitas rest area," imbau Rudi, Rabu (23/7) malam

Di hari biasa saja kata Rudi, banyak kecelakaan lalulintas karena memaksakan berkendara saat huja turun. Rudi mengatakan jalur-jalur yang perlu diwaspadai setelah hujan turun, adalah Tanjakaan Strowbery, Letter U, dan Lingkar Gentong.

Sebab jalur-jalur tersebut sangat curam dan penuh kelokan. Air pun kerap merembas atau turun dari tebing-tebing disamping jalan. Hal ini dipastikan membuat jalanan bertambah licin.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di malam hari, pihak terus standby 24 jam. "Ada petugas yang berjaga secara bergantian selama 24 jam, jadi jangan khawatir untuk rehat di rest area,"  ujar Rudi.

Namun kata Kapolsek Kadipaten itu, kewaspadaan tetap harus terjaga. Terutama saat turun hujan di malam hari.

Terpopuler