REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Kapten Liverpool, Steven Gerrard baru-baru ini sedikit curhat terkait tiga bulan terburuk dalam kariernya sebagai pemain sepak bola. Gerrard yang baru pensiun dari Timnas Inggris ini memang seakan sedang mengalami nasib sial.
Bagaimana tidak, alih-alih mampu membawa timnya menjuarai Liga Primer Inggris, Gerrard justru dipandang sebagai biang kegagalan the Reds setelah dirinya terpeleset jelang akhir musim. Meski seolah dihantui momen buruk tersebut, Gerrard tetap tak menyerah dan akan berusaha sekuat tenaga untuk merengkuh gelar Liga Primer Inggris yang belum pernah ia rasakan selama kariernya.
"Saya tak harus menyaksikan hal seperti itu lagi untuk merasakan sakitnya. Saya merasakan sakitnya di dalam ruang ganti usai pertandingan dan berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah itu," kata Gerrard seperti dilansir Sky Sports, Kamis (31/7).
"Itu mungkin tiga bulan terburuk dalam kehidupan saya. Tapi, Anda harus menerima yang telah terjadi, Anda tak bisa mengubahnya. Terpeleset adalah momen kejam. Saya tidak luput mengawasi pemain lawan dalam set piece, saya tidak gagal mengeksekusi penalti atau membuat umpan atau kesalahan buruk," ucap skipper the Reds ini.
"Setiap orang di planet ini pernah terpeleset di satu titik dalam hidup mereka, entah itu di tangga atau di lantai. Bagi saya itu terjadi di sebuah momen buruk. Anda harus melewati periode sulit. Sayangnya, saya telah mengalami momen sulit itu dan kemudian pergi ke Piala Dunia dengan harapan saya akan bisa melupakannya," kata Gerrard.
Stevie G mengatakan ia mengalami dua momen sangat mengecewakan dalam rentang waktu berdekatan. Di usianya yang sudah 34 tahun, Gerarrd mengatakan tak mungkin dirinya akan membiarkan tiga bulan terakhir tersebut menjadi penghambat langkahnya ke depan.
"Adalah penting untuk mengakhiri karier saya secara positif. Sebagai pemain dan fans Liverpool, anda harus selalu mengerahkan segalanya. Saya harus cepat melupakannya," ucap Gerrard.