REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA-- Kolonel Israel Tomer melacak terowongan di bawah satu desa Palestina ketika tanah yang digali oleh tank memperlihatkan apa yang dicarinya. Dua puluh empat jam kemudian pada Rabu (30/7), pasukannya telah membersihkan bangunan yang telah menutupi celah sedalam tiga meter yang memperlihatkan terowongan yang diperkuat beton dan bisa digunakan lewat oleh satu orang yang mengenakan peralatan perang.
Diperlukan waktu beberapa hari untuk memetakan jalan masuk sebanyak setengah lusin terowongan, yang salahsatunya tersembunyi oleh satu rumah di dekatnya, kata perwira itu kepada Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Namun lokasi pasti terowongan tersebut tak bisa dilaporkan berdasarkan peraturan militer.
Lalu bahan peledak dijatuhkan dan jaringan terowongan itu hancur. Anak buah Tomer, campurang awak tank dan personel zeni, mengawasi jalur gelap itu sambil memegang senapan, untuk berjaga-jaga kalau-kalau ada pria bersenjata yang mungkin menyerbu ke luar.
Di tempat berbeda di bagian selatan Jalur Gaza, tiga prajurit Israel tewas pada Rabu, ketika satu terowongan yang dipasangi perangkap yang telah mereka temukan meledak, kata militer Israel. Tomer, yang merujuk kepada korban jiwa tersebut, mengatakan pasukannya menjaga jarak aman.
Malah, katanya, militer Israel mengirim anjing untuk melacak peledak dan robot yang mengirim kembali gambar video. Malalui gambar itu, jalur tersebut dapat diketahui.