REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Ketika berpuasa, mereka hanya menahan haus dan lapar, tetapi tidak menjaga hawa nafsu yang lain, hal-hal yang haram masih dilakukan, inilah sebagian ciri-ciri orang yang merugi ketika Ramadhan.
Orang beriman berlomba-lomba dalam beribadah ketika Ramadhan datang. Tetapi, ada sebagian orang yang tidak memanfaatkan rahmat Allah yang tercurah pada bulan yang penuh berkah dengan memaksimalkan ibadahnya.
Mereka sesungguhnya terjebak dalam kerugian. Karena, belum tentu tahun depan dapat bertemu lagi dengan Ramadhan dan bisa jadi ini Ramadhan terakhir.
Pengasuh Pondok Pesantren An Nurmaniyah Ustazah Nurma Nugraha mengatakan, ketika Ramadhan datang dan menyapa umat Muslim, tetapi mereka melaluinya begitu saja maka mereka termasuk golongan yang merugi.
Padahal, mereka diberikan kesempatan dengan beribadah sebanyak-banyaknya untuk meminta ampunan Allah SWT.
Dalam hadis riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup di Ramadhan, tetapi tidak terampuni dosa-dosanya."
Pahala ibadah sunah menjadi pahala ibadah wajib, terlebih lagi pahala ibadah wajib yang lebih tinggi lagi pahalanya. Ciri-ciri orang yang merugi saat Ramadhan adalah tidak peduli dengan panggilan Allah SWT.
Jangankan ibadah sunah, kata Ustazah Nurma, bahkan ibadah wajib pun dia tinggalkan dengan berbagai alasan. Jika mereka berpuasa, puasanya pun hanya mendapatkan haus dan lapar saja.
“Mereka masih saja berbuat maksiat, apalagi mendapatkan ampunan Allah SWT karena tidak pernah terbesit untuk bertobat,” ujar dia mengingatkan.