Selasa 19 Aug 2014 14:45 WIB

Ini Nasib Kebun Binatang Gaza Selama Agresi Israel

Rep: c92/ Red: Bilal Ramadhan
Kebun Binatang Gaza Palestina
Foto: ap
Kebun Binatang Gaza Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA– Kebun binatang al Bissan menempati 2,5 hektar dari area taman seluas 60 hektar, di dekat perbatasan Israel dan Gaza. Kandang-kandang hewan di sana dikelilingi lapangan sepak bola, perkebunan jeruk dan zaitun, serta tempat bermain anak.

Sebuah cabang Universitas Al-Quds terletak di sebelah selatan taman, sementara pusat distribusi bantuan PBB dan sebuah kantor polisi ada di sebelah timur. Daerah ini sering di bom Israel. Hamad hanya bisa mengunjungi hewan-hewan ketika gencatan senjata 72 jam berlaku pada 5 Agustus lalu.

“Lebih dari setengah hewan-hewan itu mati. Kebanyakan terkena pecahan peluru, dan beberapa burung sepertinya mati kehausan,” kata Hamad, salah seorang petugas kebun binatang.

Gedung administrasi Kebun Binatang Bissan yang terdiri dari tiga lantai hancur setelah terkena serangan udara Israel. Satu bom meninggalkan kawah besar dengan kedalaman tiga meter. Ruang hijau yang ada di kebun binatang yang biasanya digunakan keluarga Palestina dari Beit Lahiya, Beit Hanoun, dan Jabaliya kini menjadi kering dan berwarna coklat.

“Mereka menghancurkan sumur. Rumput tidak disiram selama lebih dari 40 hari. Hampir tidak ada (setetes) air untuk minum manusia,” tambah dia sambil menggeleng, seraya terus berjalan ke kebun binatang.

Saat ini, kandang-kandang di Kebun Binatang Bissan telah berubah menjadi tumpukan logam berkarat dan beton hancur. Bau busuk bangkai hewan tercium pekat di udara. Dalam salah satu kandang, baboon muda jantan berwarna abu-abu duduk, melihat ke arah pengunjung. Sementara itu, seekor baboon betina dan dua baboon muda lainnya terbaring tanpa nyawa di lantai.

“Ia menolak siapapun masuk ke kandang. Ia menyerang teman saya ketika memasuki kandang untuk mengambil bangkai itu,” kata Hamad.

Di kandang lain, juga terdapat burung merak yang tak dapat bergerak lagi. Hewan-hewan yang selamat dari bom tampak diam. Mereka terlihat seperti hewan yang tertekan. Seekor buaya yang terkenal karena pernah melarikan diri tahun 2012 terlihat sangat jinak, bahkan ketika ada seekor bebek minum air di kolam itu.

Tiga singa di Kebun Binatang Bissan terluka. Kandang mereka lebih dibentengi dari yang lain. Kebun ini awalnya menjadi rumah bagi 50 hewan dan puluhan burung. Namun kini, Hamad mengatakan, tujuh monyet, dua burung unta, rusa, lama, dua bangau, beberapa landak, dan delapan elang tewas.

“Mereka lapar. Membawakan mereka daging perlu situasi yang stabil ketika tempat pemotongan hewan (bisa) bekerja secara teratur membawakan sisa makanan untuk singa,” kata Hamad.

Di tengah serangan militer Israel yang bertubi-tubi, Wasef Hamad mempertaruhkan nyawanya setiap hari. Namun, berbeda dengan penduduk Gaza pada umumnya, Hamad tidak keluar rumah untuk mencari makan bagi keluarganya yang mengungsi, berlindung di sekolah, atau memeriksa rumahnya yang hancur.

Hamad adalah seorang ayah tiga anak. Ia bekerja di Kebun Binatang Bissan sejak tempat wisata ini dibuka tahun 2011. Setiap hari, Hamad menempatkan dirinya dalam bahaya untuk melindungi hewan-hewan di Kebun Binatang Bissan, di Beit Lahiya, Gaza. Hewan-hewan tersebut, seperti singa, monyet, burung untuk, dan hewan lainnya perlahan-lahan kelaparan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement