Rabu 20 Aug 2014 10:24 WIB

10 Penyakit Sederhana pada Jamaah Haji (Bagian 1)

Rep: neni ridarineni/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah calon haji Indonesia.
Foto: Antara/Lucky R/ca
Jamaah calon haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Jamaah Haji harus melakukan perjalanan panjang, kegiatan ibadah yang  padat, dan sering berpindah tempat. Kegiatan spiritual pada saat ibadah Haji membutuhkan kelentukan yang tinggi untuk mendukung sholat, dan membutuhkan daya tahan jantung paru yang cukup untuk mendukung kegiatan jalan kaki terutama pada saat thawaf dan sa'i.

''Dengan demikian persiapan fisik sebelum menunaikan ibadah Haji perlu dikelola dengan sungguh-sungguh, disamping persiapan mental spiritual,''kata Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)  BM. Wara Kushartanti,MS dalam Seminar Olahraga dan Kesehatan pada Lansia dan Calon Jamaah Haji/Umroh di Fakultas Ilmu Keolahraga UNY  belum lama ini.

Menurut dia, kadang ada beberapa penyakit atau keluhan sederhana jamaah haji yang bisa mengganggu para jamaah haji, seperti pusing, batuk dan flu, nyeri lambung, mual dan kembung (maag/ gastritis), diarrhea, sembelit, rasa capek, cedera bahu dan leher, cedera punggung dan pinggang, cedera lutut dan cedera pergelangan kaki .Untuk mengatasi dan mencegah hal itu dr memberikan beberapa  tips.

1. Pusing

Penyebabnya disamping karena kurangnya oksigen yang dikirim ke otak, juga kurangnya cairan tubuh, dan merupakan keluhan ikutan dari penyakit infeksi yang sering dialami.  Ada tidaknya dehidrasi dapat dilihat dari volume, kekentalan, dan warna urin yang dikeluarkan. Urin harus dijaga tetap jernih dengan volume yang cukup dan pengeluaran yang lancar.Untuk mencegah pusing  lakukan gerakan dan pijatan yang dapat memperbaiki sirkulasi darah otak, sehingga pengiriman oksigen ke otak akan lancar. Minum sedikit demi sedikit tapi sering (tanpa menunggu haus), juga merupakan pencegahan pusing.

2. Batuk-flu termasuk MERS CoV

Virus sebagai penyebab utama dari penyakit tersebut akan mudah menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya rendah termasuk pada lansia dan orang yang sedang capai,  Untuk mengatasinya di samping obat untuk meredakan gejalanya, peningkatan daya tahan tubuh harus menjadi prioritas. Pengaturan makan, istirahat, dan pemijatan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, dan meredakan gejala batuk-flu.

3. Nyeri lambung, mual, kembung (Maag/Gastritis)

Penyebabnya di samping faktor makanan, faktor kejiwaan juga sangat mempengaruhi kambuhnya penyakit maag yang memang telah diderita sebelumnya. Biasanya penderita telah mengenal beberapa jenis makanan yang sering memicu kambuhnya maag, karena setiap orang mempunyai kepekaan masing-masing. Secara umum, makanan pedas, kopi, dan rasa yang terlalu merangsang sebaiknya dihindari, terutama pada saat mau bepergian.

Disamping obat maag, obat mual, dan obat anti sakit yang perlu terus dibawa, pijatan lembut di daerah perut, pinggang, dan tungkai dapat meredakan keluhan maag.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement