Kamis 21 Aug 2014 13:13 WIB

Ujian Berat 'Macan Kemayoran'

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Didi Purwadi
Pemain Persija Jakarta.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pemain Persija Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Persija Jakarta harus bisa memetik kemenangan pada dua laga tersisa untuk melaju ke babak delapan besar Indonesia Super League (ISL). Jika tidak, tim berjuluk Macan Kemayoran harus menggantungkan nasibnya kepada tim lain untuk dapat finis di empat besar klasemen wilayah barat.

Persija berada dalam situasi genting lantaran hanya mampu bermain imbang saat menjamu Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya. Ponaryo Astaman dkk mengoleksi 30 poin.

Persija tak bisa tenang karena Sriwijaya FC dan Pelita Bandung Raya membuntuti dengan raihan 23 poin. Bedanya, kedua tim itu masih memiliki empat pertandingan tersisa.

Langkah Persija tak mudah. Tim asuhan Benny Dollo ini harus lebih dulu melewati ujian di kandang Semen Padang, Stadion Haji Agus Salim, Kamis (21/8). Benny berharap anak asuhnya bisa bangkit dan melupakan kegagalan di dua laga sebelumnya.

“Dalam situasi seperti ini, mental pemain akan sangat berpengaruh. Apalagi, dua laga terakhir ini sangat menentukan langkah tim,” ucap pelatih yang akrab disapa Bendol tersebut.

Ujian Persija semakin berat karena harus bermain tanpa Ponaryo Astaman dan Ramdani Lestaluhu. Kedua gelandang andalan tersebut tidak bisa diboyong ke Padang karena terkena sanksi akumulasi kartu.

Bendol mengakui absennya kedua pemain tersebut, khususnya Ramdani, sangat merugikan tim. Maklum, Ramdani merupakan aktor penting dalam skema permainan Persija. Ramdani bahkan menjadi topskorer tim dengan raihan delapan gol.

Bendol berharap para gelandang pelapis seperti Defri Rizky dan Victor Pae bisa bermain apik. “Mereka siap untuk bermain dan semoga tampil baik,” ujar Bendol berharap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement