REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris menolak untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel. Sebelumnya Inggris telah berjanji untuk membatalkan izin penjualan senjata kepada Israel jika serangan militer di Jalur Gaza berlanjut.
"Kami katakan bahwa kami akan menangguhkan izin jika pertempuran yang signifikan kembali berlanjut," tutur seorang juru bicara pemerintah Inggris pada Selasa (19/8) lalu. Hal itu diungkapkan setelah pasukan Israel, melanggar gencatan senjata sementara dengan gerakan Palestina.
Awal bulan ini, 12 izin untuk perusahaan Inggris untuk menjual senjata ke rezim Tel Aviv telah terhambat dengan penangguhan, jika serangan berlanjut di wilayah itu.
Sekretaris bisnis dari perusahaan tersebut, Vince Cable, mengatakan tidak ada izin dari perangkat keras militer yang telah dikeluarkan, untuk digunakan oleh pasukan Israel selama masa peninjauan. Hal itu juga dilakukan sebagai pencegahan, hingga pertempuran berhenti.
Sejak tahun 2010, pemerintah Inggris telah melisensikan izin militer senilai 42 juta poundsterling kepada rezim Israel. Izin tersebut termasuk sistem penargetan dan komponen pesawat tak berawak.