REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Biro Penyelidikan Federal (FBI) menyatakan tengah menyelidiki laporan sejumlah media bahwa beberapa perusahaan keuangan AS menjadi korban serangan siber belakangan ini. "Kami tengah bekerja sama dengan Dinas Rahasai Amerika Serikat untuk memastikan lingkup serangan siber yang baru-baru dilaporkan, terhadap sejumlah lembaga keuangan Amerika," kata juru bicara FBI Joshua Campbell seperti dikutip Reuters.
JPMorgan Chase & Co adalah salah satu korban dari serangan siber itu dan perusahaan ini masih menyelidikinya. Rabu (27/8) kemarin Bloomberg News melaporkan bahwa para peretas Rusia dicurigai telah melancarkan serangan siber terhadap JPMorgan Chase dan sejumlah bank AS lainnya pertengahan Agustus lalu sehingga bank-bank ini kehilangan data sensitif.
Menurut para penyelidik, serangan siber itu juga berkaitan dengan serangan siber serupa terhadap bank-bank besar Eropa. New York Times melaporkan hari ini bagwa jejaring JPMorgan dan paling tidak empat bank AS lainnya telah disusupi serangan siber terkoordinasi dalam bulan ini. Para penyerang siber ini, menurut Reuters, telah mencuri banyak data, termasuk informasi akun tabungan.