Kamis 04 Sep 2014 14:00 WIB

Kuota Haji Tersisa 198 Kursi

Red:

JAKARTA -- Menjelang tiga hari masa optimalisasi pengisian kuota haji reguler, persentase kuota haji kembali menurun. Pada Senin (1/9) kuota yang tersisa tercatat 195, kini bertambah lagi menjadi 210 orang. Kuota yang kosong tersebut menunggu untuk diisi calon jamaah haji (calhaj) antrean selanjutnya maupun petugas haji.

Kuota yang kosong tersebut bisa segera diisi oleh calhaj yang menunggu giliran dengan syarat harus melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) pada 5 September.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:ANDIKA BETHA/ANTARA

Kuota Haji Indonesia

Kepala Subbidang Pendaftaran Haji Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin mengatakan, bertambahnya kuota yang tersisa disebabkan berbagai hal. ''Salah satunya, banyak calhaj yang wafat,'' kata Nur Arifin.

Berdasarkan data hingga pada Selasa (2/9) malam, Nur Arifin mengatakan, sebanyak 154.990 orang telah melakukan pelunasan pada dua September dari total kuota 155.200. Artinya, tinggal 210 orang atau 99,86 persen lagi kuota yang tersisa.

Lebih rinci, ia memaparkan, dari sisa kuota calhaj pada tahap empat atau 22 Agustus tersisa 248 orang dari total kuota 154.049. Kemudian, 191 calhaj telah melakukan pelunasan di tahap lima, yakni tahap yang tengah berjalan saat ini hingga 5 September mendatang.

Kemudian, jumlah jamaah yang melakukan pembatalan dan penundaan karena faktor tertentu sebanyak 151 orang. Sehingga, tersisa kuota kosong untuk jamaah haji 208 orang lagi.

Penambahan dan pengurangan kuota pun terjadi pada petugas haji. Pada tahap empat, tersisa kuota empat orang lagi untuk Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD). Kemudian, pada tahap lima, dua orang melakukan pelunasan pada satu September lalu dan tidak ada yang melakukan pembatalan. ''Kuota sisa jamaah sebanyak 208 orang ditambah dua dari petugas haji, sehingga seluruhnya menjadi 210 kuota haji yang masih tersisa,'' ujarnya.

Masih tersisanya kuota haji itu disayangkan karena sistem informasi yang kurang cepat. Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang mengatakan, sistem informasi haji yang cepat terkait kuota haji pada masing-masing wilayah dan provinsi harus diperbaiki. Menurutnya, hal itu agar tidak ada kuota yang tidak terpakai.

Agus mengatakan, jika informasi itu cepat diketahui, mungkin bisa diambil untuk calhaj asal Sulsel. Ia mengatakan, kuota haji yang tersisa itu bisa dialihkan ke daerah yang memiliki daftar tunggu yang banyak. Sulsel, Agus mengatakan, termasuk yang paling banyak daftar tunggunya, yakni mencapai 145 ribu orang dengan lama antrean mencapai 24 tahun.

Kabid Pengelola Haji dan Umroh (PHU) Kanwi Kemenag Sulsel Iskandar Fellang mengatakan, banyaknya daftar tunggu haji di Sulsel memicu banyaknya warga yang memilih berumrah.

Dari data yang diperoleh, hingga kini terdapat 19 travel umrah/haji yang beroperasi di Sulsel dengan manajemen tersendiri. Sedang, travel umrah/haji yang merupakan cabang dari kantor pusat di Jakarta yang beroperasi di daerah ini mencapai lebih dari 50 unit. rep:c78/antara ed: andi nur aminah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement