REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka menguat sebesar 28,63 poin. Peningkatan ini seiring dengan munculnya spekulasi bahwa bank sentral AS (the Fed) tidak akan menaikkan suku bunga lebih cepat.
IHSG BEI dibuka naik 28,63 poin atau 0,56 persen menjadi 5.159,14. sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 7,17 poin (0,83 persen) ke level 874,51.
Analis Samuel Sekuritas, Aiza mengatakan bahwa bursa Asia, termasuk IHSG BEI pagi ini cenderung mengalami penguatan mengikuti penguatan bursa Amerika Serikat tadi malam menyusul spekulasi pasar bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
"The Fed sedang mengadakan pertemuan Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada 17-18 September ini. Hasil pertemuan itu diperkirakan diumumkan pada Kamis waktu setempat, diharapkan hasilnya sesuai dengan ekspektasi," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, Cina merencanakan untuk meningkatkan stimulus ekonomi dengan menggelontorkan dana sekitar 81 miliar dolar AS pada lima bank besar. Ini untuk mendorong ekonominya sehingga memberikan sentimen positif bagi mitra dagangnya seperti Indonesia dan dapat berdampak pada sektor komoditas.
Dari dalam negeri, lanjut Aiza, pengumuman struktur kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla cukup direspon positif oleh pasar. Pasar tampaknya masih akan terus memantau figur dari menteri-menteri strategis pada pemerintahan baru.
Kepala Riset Recapital Securities, Andrew Argado menambahkan bahwa potensi penguatan bagi indeks BEI cukup terbuka setelah mengalami tekanan pada hari sebelumnya, (Selasa, 16/9).
"Pelaku pasar akan mengakumulasi saham-saham yang harganya dinilai rendah, sehingga potensi indeks BEI berada di area positif cukup terbuka," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 238,52 poin (0,99 persen) ke level 24.374,53, indeks Nikkei naik 30,17 poin (0,19 persen) ke level 15.942,22 dan Straits Times menguat 18,56 poin (0,57 persen) ke posisi 3.291,18.