REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Separatis pro-Rusia, perwakilan dari Kiev dan Moskow sepakat untuk memastikan tercapainya genjatan senjata.
Mantan Presiden Ukraina Leonid Kuchman mengatakan, kedua pihak sepakat untuk memindahkan artileri sejauh 15 km dari garis depan di kedua sisi. Nantinya garis itu akan mencapai 30 km (18 mil).
"Artileri berat akan dipindahkan hingga 15 km jauhnya dari garis depan," ujarnya seperti dilansir Reuters, Sabtu (20/9).
Ia menambahkan, pemantau dari pengawas keamanan Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (ESCO) akan memeriksa zona penyangga sejauh 30 km dari garis depan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Petro Poroshento setuju untuk melakukan gencatan senjata dengan pemberontak. Persetujuan tersebut datang tak lama setelah pasukan Ukraina memutarbalikkan penderitaan di medan pertempuran.
Saat itu, mereka sadar telah kehilangan wilayah di selatan Donetsk di sepanjang perbatasan dengan Rusia.
Kiev mengatakan, Rusia telah membantu pemberontak dengan mempersenjatai mereka dan mengirimkan lebih dari seribu tentara.
Namun, pernyataan tersebut dibantah langsung oleh rezim Rusia. Kremlin mengatakan, negara kekuasaan Vladimir Putin tidak memiliki peran dalam peristiwa di Ukrraina Timur.