Jumat 26 Sep 2014 06:15 WIB

Pefindo Naikkan Peringkat Indosat

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Petugas melakukan perawatan berkala pemancar Indosat, Jakarta, Senin (23/6).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Petugas melakukan perawatan berkala pemancar Indosat, Jakarta, Senin (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Indosat Tbk menjadi AAA dari AA+. Prospek perseroan dianggap stabil.

Analis Pefindo Niken Indiarsih mengatakan, kenaikan peringkat mencerminkan penilaian Pefindo atas posisi Indosat sebagai anak perusahaan yang strategis dalam grup Ooredoo. "Indosat merupakan investasi strategis jangka panjang dari pemegang saham utama dan kontrobutor utama pada grup," kata Niken, Kamis (25/9).

Peringkat yang diberikan Pefindo mencerminkan dukungan yang kuat dari pemegang saham utama. Selain itu, peringkat itu menunjukkan stabilnya kinerja operasional perseroan.

Namun, peringkat perusahaan layanan seluler ini dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif. "Juga ketatnya persaingan dalam industri telekomunikasi," ujar Niken.

Pada saat yang sama, Pefindo juga menaikkan peringkat Obligasi V Tahun 2007 Seri B, Obligasi VI Tahun 2008 Seri B, Obligasi VII Tahun 2009 Seri B, dan Obligasi VIII Tahun 2012 menjadi AAA. Sukuk Ijarah IV Tahun 2009 Seri A sebesar Rp 28 miliar peringkatnya juga dinaikkan menjadi AAA.

Sampai dengan akhir semester pertama, laba bersih per saham Indosat mencapai Rp 41,64 per saham. Nilai ini meningkat dibandingkan dengan semester pertama tahun sebelumnya, yaitu rugi Rp 42,54 per saham. 

Kenaikan laba bersih didorong oleh peningkatan laba opeasional, laba selisih kurs, dan laba penjualan investasi saham Tower Bersama (TBIG).

Per 30 Juni 2014, total utang Indosat meningkat 6,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pembayaran yang dilakukan dalam periode tersebut di antaranya cicilan pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar 20,1 juta dolar AS, pelunasan Obligasi V Seri A sebesar Rp 1,23 triliun dan pelunasan sukuk Ijarah Indosat II sebesar Rp 400 miliar.

Meski pun mencatatkan laba, perseroan mencatat penurunan pendapatan dari Rp 11,7 triliun menjadi Rp 11,6 triliun. Penuruan pendapatan sejalan dengan penurunan pendapatan selular sebesar 2,2 persen. 

Hal ini disebabkan oleh penurunan pendapatan dari telepon, dan SMS. Total pelanggan selular sampai akhir semester pertama adalah 54,9 juta pelanggan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement