REPUBLIKA.CO.ID,BRISBANE—Media Australia membeberkan kehidupan pribadi WNI yang dimutilasi pasangan hidupnya di Australia, Mayang Prasetyo (27 tahun).
News.com.au merilis, Mayang menjadi pekerja tuna susila dengan bayaran dari 200 dollar AS hingga 500 dollar AS tiap jamnya. Menurut rekan mereka, ia menikahi Peter Volke pada 2013 setelah kedua pasangan tersebut bertemu di sebuah kapal pesiar dan kemudian pindah bersama dengan suaminya ke Brisbane.
Pasangan tersebut tampak hidup nyaman di apartemen mereka selama tiga bulan. Kerabat dan keluarga di Indonesia pun tampak berduka cita atas kematian Mayang yang juga dikenal sebagai Febri. Ibunya, Nining Sukarni, mengatakan anaknya bekerja untuk membantu membiayai pendidikan adik-adiknya.