Petugas Planetarium menyeting alat teropong pengamatan terjadinya Gerhana Bulan di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (8/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas Planetarium menyeting alat teropong pengamatan terjadinya Gerhana Bulan di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (8/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Narasumber Planetarium Cecep Nurhendaya memaparkan mengenai proses terjadinya Gerhana Bulan di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (8/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Narasumber Planetarium Cecep Nurhendaya memaparkan mengenai proses terjadinya Gerhana Bulan di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusatm, Rabu (8/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Planetarium menyeting alat teropong pengamatan terjadinya Gerhana Bulan di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (8/10).
Gerhana Bulan Total (GBT) tersebut memiliki keistimewaan karena merupakan bagian untaian empat gerhana bulan total yang berurutan, dua Gerhana Bulan Total berlangsung pada tahun 2014 dan dua lainnya akan berlangsung pada tahun 2015, atau disebut juga gerhana bulan tertrad yang tergolong langka.
Advertisement