REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebanyak 1.200 mualaf melaksanakan haji tahun ini. Mereka umumnya berhaji atas undangan kerajaan Arab Saudi dan Kantor Bimbingan dan Mualaf (COCG) di Batha,
Renee, salah seorang mualaf asal Filipina, mengaku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan haji. Baginya, pengalaman pertama berhaji membuatnya seperti terlahir kembali.
Renee yang dikenal sebagai Rayan Balangue, adalah satu dari 700 mualaf dari berbagai negara yang menetap di Riyadh. Berkah haji itu membuatnya semakin kagum dengan ajaran Islam. "Saya pikir, dahulu kebanyakan Muslim adalah orang Arab. Saat berhaji, saya baru tahu, ada banyak ras dan warna kulit yang melaksanakan haji. Mereka gunakan pakaian yang sama, saling berinteraksi. Luar biasa," ucap dia seperti dilansir Arab News, Kamis (9/10).
Amrullah Diambangan, lulusan Universitas Islam Madinah, merupakan salah satu pembimbing mualaf yang berhaji mengaku bangga dapat membantu para mualaf melaksanakan ibadah haji. Itu merupakan karunia dna keindahan yang luar biasa.
"Saya kira bagi seorang mualaf, ini merupakan perjalanan spiritual yang luar biasa," kata dia.
Utuk keberangkatan haji para mualaf, pemerintah Saudi dan COCG harus menggelontorkan dana sebesar 5.600 riyal per mualaf. "Pemerintah begitu murah hati. Ini yang membuat perjalanan kami begitu unik," kata dia. "