Kamis 16 Oct 2014 02:34 WIB

AS Tingkatkan Serangan Udara di Kobane

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Julkifli Marbun
F 18 Hornet
Foto: wallpapergate.com
F 18 Hornet

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pasukan koalisi AS telah meningkatkan serangan udaranya terhadap ISIS yang mengancam kota Kobane. Sebanyak 21 serangan udara AS telah menargetkan kelompok militan ISIS dalam dua hari.

AS mengatakan langkah ini berhasil memperlambat pergerakan ISIS. Presiden Barack Obama pun memperkirakan serangan terhadap ISIS akan berlangsung lama.

"Operasi melawan ISIS ini melibatkan seluruh dunia," kata Obama setelah mengikuti pertemuan para pemimpin militer dari 22 negara yang tergabung dalam koalisi AS. "Akan ada saat-saat kita maju dan mundur," tambahnya, dilansir dari BBC.

Obama juga mengatakan para sekutunya sangat prihatin terkait kondisi di sekitar Kobane saat ini. Pertempuran di kota yang mayoritas dihuni oleh warga Kurdi ini telah berlangsung selama sebulan dan dinilai sebagai uji coba apakah serangan udara AS dapat mengalahkan ISIS.

Pasukan AS telah memberikan dukungan serangan udaranya kepada pasukan Kurdi selama dua pekan ini. Dalam pernyataan resminya, militer AS mengatakan serangan udara yang dilancarkan pada Selasa telah berhasil menghancurkan bangunan ISIS dan kendaraan militernya.

Lanjutnya, situasi di lapangan masih tak pasti dan ISIS masih mencoba merebut wilayah tersebut dan terlibat pertempuran dengan milisi Kurdi. ISIS diyakini telah menguasai separuh kota tersebut dan menyebabkan lebih dari 160 ribu warganya mengungsi.

Dengan menguasai kota Kobane dapat memperkuat kendali ISIS di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Selain itu, Obama juga mengatakan AS tengah fokus pada pertempuran yang terjadi di provinsi Anbar Irak.

Kelompok militan ini telah meraih sejumlah kemenangan di provinsi Barat dalam beberapa pekan terakhir meskipun AS masih melancarkan serangan udaranya sejak Agustus. "Pertempuran di Anbar dan Kobane menggambarkan ancaman ISIS, dan koalisi AS akan melanjutkan serangannya di kedua wilayah ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement