Ahad 26 Oct 2014 19:50 WIB

Militan Kurdi Bunuh Tiga Tentara Turki

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Tentara Turki
Foto: Huffington Post
Tentara Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pasukan Militer Turki mengatakan militan Kurdi membunuh tiga tentara Turki di tenggara Turki pada Sabtu. Tiga anggota dari kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menembak mati tentara yang mengenakan pakaian preman.

Dalam pernyataan militer, para tentara tersebut tengah membeli peralatan listrik untuk pos militer tempat mereka bertugas. Pada Jumat, para tentara telah menembak mati tiga gerilyawan PKK setelah para anggota militan menembaki dua kendaraan dan sebuah pembangkit listrik di timur provinsi Kars. Mereka juga menembak seorang tentara.

Puluhan orang tercatat telah tewas di timur Turki pada bulan ini setelah aksi demonstrasi Kurdi terhadap pemerintah yang menolak membantu pasukan Kurdi memerangi ISIS di Kobani. Namun, Turki pun mengubah pendiriannya.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan 200 pasukan Kurdi dari Irak akan diizinkan melintasi wilayah Turki untuk masuk ke Kobani. Namun, ia juga menyebut pasukan Kurdi yang mempertahankan kota Kobani sebagai kelompok teroris.

Kisruh di timur Turki ini membahayakan proses perdamaian antara pemerintah dengan Abdullah Ocalan, pemimpin PKK yang dipenjara. Kelompok PKK pun juga dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. PKK sebelumnya telah menyerukan gencatan senjata pada Maret tahun lalu.

Pada pekan ini, Ocalan mengatakan pembicaraan perdamaian kini telah memasuki fase baru dan ia mengaku optimis pembicaraan ini dapat berhasil. Lebih dari 40 ribu orang tercatat telah tewas dalam konflik ini sejak PKK mempersenjatai diri pada 1984. Mereka pun kini masih berupaya mendapatkan otonomi dan hak bagi warga Kurdi.

Sebelumnya, pesawat Turki telah mengebom PKK di tenggara negara tersebut pada pertengahan Oktober. Serangan ini sebagai bentuk balasan atas serangan militan pada pos militer di dekat perbatasan Irak, dilansir dari Reuters, Ahad (26/10).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement