Selasa 04 Nov 2014 15:28 WIB

Yusuf Islam: Menjadi Muslim Keputusan Penting dalam Hidup Saya

Yusuf Islam
Yusuf Islam

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Musisi Yusuf Islam merilis buku tentang dirinya berjudul “Why I Still Carry a Guitar" (Mengapa Saya Masih Membawa Gitar). Dalam buku itu, penyanyi yang dahulu bernama Cat Steven ini menceritakan pengalaman dirinya, termasuk keputusannya memeluk Islam.

"Latar belakang saya menulis buku ini berangkat dari kebingungan yang dialami kolega dan fans. Sayangnya, beberapa diantara mereka memilih percaya dengan rumor," tulis Yusuf Islam dalam kata pengantar buku tersebut seperti dilansir Onislam, Selasa (4/11).

Secara detail, Yusuf Islam menceritakan soal dirinya dari seorang remaja hingga menjadi musisi yang berhasil menjual 60 juta album. Yusuf Islam juga memaparkan pesan perdamaian yang kerap ia sisipkan di setiap lagunya.

Pada bab lain, Yusuf menceritakan keputusannya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Yusuf Islam. Ia juga menceritakan alasan mengapa dirinya absen cukup lama dari dunia hiburan. Ia mengaku menghabiskan waktunya untuk dakwah dan kegiatan sosial.

Yusuf Islam lalu menyinggung soal seni musik memiliki peranan penting dalam menangani ketakutan terhadap Islam. Ia juga mengatakan tidak ada sumber di Alquran dan Hadist yang menyatakan musik tidak dilarang.

Dari 15 bab yang ia tulis, Yusuf Islam mengatakan menjadi Muslim merupakan keputusan penting dalam hidupnya. Ia juga bekerja keras selama beberapa tahun terakhir setelah menjadi Muslim untuk menjalani ajaran Islam secara kaffah.

"Saya tidak mengajak atau meminta orang lain mengikuti saya. Tapi saya mengajak pembaca agar melihat ke dalam diri mereka sendiri," tutup Yusuf Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement