REPUBLIKA.CO.ID, SAINT ETIENNE -- Peristiwa 10 Agustus 1999 masih terekam jelas dalam memori fans fanatik Saint-Étienne. Kala itu, di depan 20 ribu pendukung setia yang memadati Stade Geoffroy-Guichard, Les Verts sukses mengalahkan Inter Milan 2-1 dalam sebuah laga persahabatan jelang Ligue 1 1999/2000 dimulai.
Dua gol yang dibukukan José Aloisio dan Loïc Chavériat, hanya mampu dibalas sebiji gol oleh skuat La Beneamata yang dicetak Christian Vieri. Keceriaan yang dihadirkan Aloisio dan Chavériat 15 tahun silam akan coba kembali diwujudkan penggawa-penggawa Saint-Étienne kala menjamu Inter dalam matchday keempat Liga Europa di venue serupa, Jumat (7/11) dini hari WIB.
Tak dapat dipungkiri bahwa laga melawan La Beneama dapat menjadi penentu kepastian Sainté ASSE melangkah ke babak berikut. Saint-Étienne masih tertahan di peringkat ketiga klasemen dengan tiga poin.
Tertinggal satu poin dari Qarabağ dan berselisih empat angka di bawah Inter di puncak klasemen. Optimisme jelang pertandingan disuarakan bek Les Verts, Florentin Pogba. Menurut Pogba, raihan tripoin atas La Beneamata akan membawa Saint-Étienne melangkah ke babak 32 besar.
"Kemenangan akan menempatkan kami pada posisi yang menguntungkan untuk lolos ke babak berikut," kata Pogba seperti dilansir laman resmi klub, Rabu (5/11).
Menurut pemain asal Guinea ini, permainan apik ketika menahan Inter di Giuseppe Meazza dua pekan lalu wajib dipertahankan. "Kami menyadari melawan Inter adalah pertandingan besar," kata Pogba.
Sainté ASSE meladeni Inter berbekal hasil imbang kontra Lille di ajang Ligue 1 akhir pekan lalu. Pogba berharap, penampilan solid rekan-rekannya pada babak kedua di pertandingan itu dapat direplikasi menghadapi I Nerrazurri.
Sebagaimana di kandang Inter, Saint-Étienne akan kembali mengandalkan bomber asal Belanda Van Wolfswinkel di lini serang. Sedangkan di lini belakang, Pogba bersama rekan-rekan lain semisal kapten Loic Perrin, akan berupaya mengamankan gawang yang dijaga Stephan Ruffier.