Seorang pekerja memanaskan minyak jelantah yang diperoleh dari sejumlah hotel dan restoran di Bali untuk diproses menjadi bahan bakar minyak (BBM) biosolar di Denpasar, Bali, Selasa (11/11). (Antara/Nyoman Budhiana)
Seorang pekerja mengumpulkan minyak jelantah yang diperoleh dari sejumlah hotel dan restoran di Bali untuk diproses menjadi bahan bakar minyak (BBM) biosolar di Denpasar, Bali, Selasa (11/11). (Antara/Nyoman Budhiana)
Seorang pekerja menuangkan minyak jelantah yang diperoleh dari sejumlah hotel dan restoran di Bali untuk diproses menjadi bahan bakar minyak (BBM) biosolar di Denpasar, Bali, Selasa (11/11). (Antara/Nyoman Budhiana)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebuah pabrik memproses minyak jelantah yang diperoleh dari sejumlah hotel dan restoran di Bali untuk diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) biosolar di Denpasar, Bali, Selasa (11/11).
Pabrik percontohan bidang energi terbarukan itu mengolah bahan baku minyak jelantah menjadi BBM biosolar dengan kapasitas produksi 1.000 liter/hari dan dijual kembali ke kalangan industri dengan harga lebih murah daripada solar non subsidi.
Advertisement