REPUBLIKA.CO.ID, SINAI -- Militan Mesir di Sinai, Ansar Bayt Al-Maqdis mengucapkan janji setianya berada dibawah komando ISIS pada Senin lalu. Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menyelidiki maksud dari janji Ansar Bayt Al-Maqdis tersebut.
Juru bicara Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan AS akan mengkaji berbagai kemungkinan atas janji Ansar Bayt Al-Maqdis yang bersumpah akan membantu ISIS.
ISIS yang telah menguasai sebagian wilayah di Irak dan Suriah saat ini tengah menghadapi pertempuran hebat melawan pasukan koalisis yang dipimpin AS.
"Kita harus menilai apakah kesetiaan sumpah berarti afiliasi, apakah itu berarti tindakan, apakah itu berarti mereka akan bergabung," ujar Jen Psaki, seperti dilansir Al Ahram, Rabu (12/11).
Tentara Mesir yang melakukan operasi besar melawan pemberontak di Sinai belum mengomentari masalah ini. Ada spekulasi yang tinggi bahwa kelompok-kelompok militan di Sinai memiliki hubungan khusus dengan ISIS.
Pada Senin lalu, Ansar Bayt Al-Maqdis mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap polisi Mesir dan pasukan militer di Sinai yang terjadi beberapa waktu lalu.
Mesir adalah bagian dari koalisi pimpinan AS melawan ISIS. Namun, para pejabat Mesir sejauh ini mengatakan bahwa militer negara itu tidak akan mengambil bagian dalam pertempuran apapun terhadap ISIS dan akan menghadapinya dengan menggunakan cara lain.