Rabu 12 Nov 2014 16:47 WIB

Indonesia dan Malaysia Latihan SAR Bersama

Malaysia
Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Indonesia dan Malaysia akan menggelar latihan search and rescue (SAR) yang dilaksanakan di Banda Aceh sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan personel dalam melakukan penyelamatan.

"Latihan bersama ini direncanakan akhir November mendatang. Latihan ini akan dipimpin tim SAR Pusat dari Jakarta," kata Kepala Kantor SAR Banda Aceh Budiawan di Banda Aceh, Rabu (12/11).

Budiawan menyebutkan, Kantor SAR Banda Aceh akan menjadi pusat komando latihan bersama tersebut. Latihan bersama ini untuk pertama kali digelar di Aceh sejak Kantor SAR Banda Aceh terbentuk pada 2000 silam.

Ia mengatakan, latihan bersama ini melibatkan personel SAR kedua negara. Selain dari Aceh, personel SAR di provinsi lain juga diikutsertakan dalam pelatihan antarnegara tersebut.

Mantan Kepala Kantor SAR Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini menyebutkan, pelatihan ini lebih difokuskan penyelamatan perbatasan Indonesia dan Malaysia. Selain itu, latihan bersama ini untuk memperkuat kerja sama SAR kedua negara.

"Aceh juga berbatasan langsung dengan Malaysia. Dengan adanya latihan bersama ini diharapkan bisa meningkatkan kerja sama SAR Indonesia dengan Malaysia," ungkap Budiawan.

Budiawan menyebutkan, saat ini Kantor SAR Banda Aceh memiliki 102 personel. Dan status Kantor SAR Banda Aceh sudah ditingkatkan dari Kelas B menjadi Kelas A.

"Saat ini, Kantor SAR Banda Aceh memiliki tiga pos, Meulaboh, Kutacane, dan Langsa. Satu pos lagi, yakni Pos Sinabang dalam proses. Selain pos, SAR Banda Aceh juga memiliki 20 satuan tugas yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh," kata Budiawan.

Kantor SAR Banda Aceh, kata dia, memiliki satu kapal penyelamat, empat speedboat, 14 perahu karet, satu truk rescue, serta sejumlah kendaraan roda dua dan empat yang mendukung kinerja personel SAR.

"Semua fasilitas ini cukup mendukung kerja personel SAR Banda Aceh yang cakupan wilayah kerjanya cukup luas. Apalagi wilayah tugas SAR Banda Aceh berbatasan langsung dengan enam negara," kata Budiawan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement