Kamis 04 Dec 2014 07:01 WIB

Rekor Pemasukan Manchester City Musim Lalu Rp 6,7 Triliun

Pemilik Manchester City, Sheikh Mansour.
Foto: EPA
Pemilik Manchester City, Sheikh Mansour.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manchester City memangkas kerugian mereka dalam perjalanannya memenangi gelar Liga Primer Inggris musim lalu, sehingga yakin bahwa mereka tidak akan kembali dianggap melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan Financial Fair Play (FFP).

Pendapatan tahunan City yang dilaporkan pada Rabu (3/12) mengungkapkan kerugian 23 juta pound atau sekitar Rp 444 miliar pada musim 2013/2014, merupakan penurunan dari defisit 51,6 juta pound (Rp 997 miliar) pada tahun sebelumnya meski termasuk angka-angka yang mencakup pembayaran denda sebesar 16,2 juta pound akibat pelanggaran FFP oleh UEFA, denda yang disengketakan oleh pihak klub.

Laporan itu juga mengumumkan omzet yang memecahkan rekor 300 juta pound (Rp 5,8 triliun) untuk pertama kalinya sejak pemilik Sheikh Mansour mengambil alih City pada 2008, mencapai angka 347 juta pound (Rp 6,7 triliun) dalam pemasukan secara umum.

Ketua City Khaldoon Al Mubarak gembira dengan fakta ini. "Klub berada di tempat yang kami harapkan akan berada ketika kami memulai transformasi ini enam tahun silam," ucapnya.

"Sekarang kami telah bergerak melampaui periode investasi besar-besaran yang diperlukan untuk membuat klub ini kembali kompetitif, ini merupakan bentuk pertumbuhan komersial yang kami lihat pada saat ini yang akan menyokong dan mendukung operas-operasi kami di masa yang akan datang."

UEFA menjatuhkan denda sebesar 49 juta pound terhadap City pada Mei, namun denda sebesar 16,2 juta pound masih ditunda, karena melanggar peraturan-peraturan FFP, untuk memastikan klub harus menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi baru sehingga terhindar dari kewajiban membayar denda yang lebih besar di masa yang akan datang.

Walau demikian, ketua eksekutif Ferran Soriano, yakin bahwa situasinya telah berubah. "Tahun ini Manchester City telah mencapai level baru dari keberlanjutan keuangan," tuturnya.

"Kami telah menganggarkan untuk keuntungan 2014/2015 dan sekarang berharap dapat memasuki musim 2015/2016 dengan tanpa jatuhnya sanksi-sanksi atau pembatasan-pembatasan."

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement