REPUBLIKA.CO.ID, MARAMAG -- Sebanyak sembilan orang tewas setelah sebuah bom meledak di atas bus di Kota Maramag, Filipina selatan, Selasa (9/12) waktu setempat.
Tragedi itu terjadi ketika bus sedang melakukan perjalanan melalui kota Maramag di Pulau Mindanao yang memang sedang terjadi pergolakan.
"Kemudian bom meledak di bus," kata pejabat Filipina, Mayor Christian Uy seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa.
Akibat ledakan itu, sembilan orang tewas dan setidaknya 17 orang mengalami luka-luka.
Ledakan itu adalah yang terbaru setelah sebelumnya terjadi serangkaian serangan terhadap kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan Rural Transit.
Bulan lalu, sebuah bom juga meledak di atas bus milik perusahaan Rural Transit di Mindanao, Filipina.
Sedikitnya empat orang terluka dalam ledakan tersebut. Pada tahun 2010 lalu juga terjadi ledakan yang sama diatas bus milik perusahaan tersebut dan mengakibatkan 10 orang.
Gerilyawan Muslim disalahkan dan dituding melakukan pengeboman itu sebagai bagian dari skema pemerasan.
Kelompok bersenjata memang menjamur di Filipina selatan sejak pemberontak Muslim mulai bertempur di era tahun 1970-an untuk mendirikan sebuah negara Islam di wilayah Filipina yang mayoritas beragama Kristen.