REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa kecewa Panser Biru, demikian julukan suporter PSIS Semarang, sepertinya tak bisa lagi dibendung. Sikap Komisi Banding (Komding) PSSI yang menolak banding putusan Komisi Disiplin (Komdis) PSIS membuat suporter Panser Biru berniat untuk menyerbu kantor PSSI.
Sekretaris Umum Panser Biru, Dody Prayogi, menyatakan pihaknya sangat kecewa dengan keputusan Komisi Banding (Komding) PSSI. Kami sangat tidak setuju dengan keputusan Komdis yang menghukum semua yang ada di lapangan. Padahal mereka tidak terlibat, bahkan sampai pembantu umum juga diberi sanksi," keluh Dody, saat dihubungi ROL dari Jakarta, Rabu (10/12).
Dody mengatakan saat ini pihaknya sudah merencanakan aksi demo bsar k kantor PSSI di Senayan Jakarta. Untuk waktu, ia masih belum bersedia mengungkapkannya. Tapi dalam aksi nanti, ia mengatakan, pihaknya akan membawa 10 ribu tandatangan dari seluruh anggota Panser Biru maupun suporter klub lain.
''Tandatangan ini adalah sebuah penegasan bahwa kami menolak hukuman Komdis yang dianggap tidak adil,'' ujarnya.
Dody menambahkan lagi, pihanya akan memberikan surat terbuka untuk Komdis dan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husein. Selain itu, kata dia, pihaknya aan berusaha meminta tolong kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrawi. "Saya harap pak menteri bisa membantu kami. Hukuman ini terlalu berat untuk kami karena ini bisa membunuh klub kami," ujar Dody.
Sementara itu terkait dengan aksi sepak bola gajah yang sudah dilakukan PSIS dan PSS Sleman, Dody mengaku, pihak suporter sangat tidak setuju. Namun ia menegaskan Panser Bitu juga sangat tidak berkenan dengan hukuman yang diberikan komdis kepada para pemain, official tim hingga pembantu umum. "Sangat tidak masuk akal hukuman Komdis itu," tutur Sekum Panser Biru.