REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menyatakan saat ini baru sekitar 20 persen masyarakat di Indonesia yang memiliki tabungan di perbankan Tanah Air.
"Berdasarkan angka "global financial inclusion index" yang dirilis oleh Bank Dunia, hanya 20 persen dari masyarakat dewasa di Indonesia yang memiliki akses ke perbankan," papar Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Mahdi Muhammad di Pekanbaru, Riau, Jumat (19/12).
Peryataan tersebut dikeluarkannya saat Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan sosialisasi "Gerakan Siswa Menabung dan Gerakan Nasional Non Tunai" dihadapan sekitar 700 orang santri Pondok Pesantren Al Munawarah, Kota Pekanbaru.
Mahdi mengatakan, masih rendahnya akses keuangan masyarakat Indonesia kepada lembaga keuangan formal karena berbagai alasan, salah satunya adalah minimnya interaksi dan pengetahuan masyarkat mengenai perbankan itu sendiri.
Oleh karena itu, BI melihat perlu dilakukan edukasi keuangan secara berkelanjutan untuk terus meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan seperti salah satunya perbankan.
"Gerakan siswa menabung merupakan kampanye berupa edukasi keuangan kepada anak-anak sekolah di Kota Pekanbaru dengan harapan proses pengenalan anak-anak terhadap lembaga keuangan telah dimulai sejak dini. Interaksi yang telah tumbuh itu dapat semakin dikembangkan dan bermanfaat kelak," katanya.