REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi ekonomi menjelang resesi di Rusia ditambah anjloknya nilai tukar mata uang rubel dan tekanan sanksi ekonomi Barat merugikan para miliarder di negara kaya minyak tersebut.
Konsultan Institut Strategi Nasional Moskow Stanislav Belkovsky menyebut, reputasi bisnis Rusia di mata Barat telah memburuk dan akan terus memburuk. "Itu berarti kemampuan miliarder Rusia menjalankan bisnis di luar negeri akan melemah, kata dia sebagaimana dikutip dari Bloomberg.
Contohnya, Leonid Mikhelson yang masih masuk jajaran 20 orang terkaya Rusia. Kekayaan CEO OAO Novatek itu turun 7,8 miliar dolar sejak awal tahun.
Penyebabnya, saham produsen gas alam terbesar kedua Rusia itu anjlok 44 persen sehingga Mikhelson kini memiliki aset 10,1 miliar dolar.
Nasib malang juga dialami miliarder Vladimir Evtushenkov. Sempat menjadi orang terkaya nomor 14 di Rusia, pria berusia 66 tahun tersebut kini kehilangan 80 persen kekayaannya sepanjang 2014.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Selain merugi finansial, pada September lalu ia dijebloskan ke penjara setelah pengadilan Moskow memutusnya bersalah dalam kasus pencucian uang terkait dengan pembelian saham perusahan minyak OAO Bashneft senilai 2,5 miliar dolar.
Di antara yang sial, ada pula yang makin makmur. Sepanjang 2014. Sebanyak 400 orang terkaya tercatat mengalami kenaikan nilai pundi-pundi asetnya secara gabungan sebesar 92 miliar dolar di tengah menurunnya harga komoditas dan minyak serta ketegangan geopolitis antara Barat dan Rusia akibat krisis Ukraina.
Hingga Senin (29/12), total kekayaan dari 400 manusia itu mencapai 4,1 triliun dolar menurut Indeks Miliarder Bloomberg yang menyusun ranking harian orang terkaya. Satu dari sedikit miliarder Rusia dalam daftar 400 orang terkaya dunia yakni raja aluminium Oleg Deripaska.
Saham perusahaannya yang berbasis di Hong Kong bernama United Company melonjak 122 persen. Kekayaannya pun otomatis bertambah sebesar 1,6 miliar dolar. Kini, ia pun menjadi orang terkaya nomor 154 dunia dengan aset 8,2 miliar dolar.
Viktor Vekselberg berhasil melampaui Alisher Usmanov sebagai orang terkaya setelah operator seluler MegaFon OAO milik Usmanov itu kehilangan separuh kapitalisasi pasarnya sejak Juni lalu. Vekselberg kini memiliki kekayaan 14,1 miliar dolar, sementara nilai aset Usmanov anjlok 32 persen menjadi 13,8 miliar dolar.