REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Teriakan semangat, seda gurau, pelatih yang berteriak, pelatih yang mengobrol di sela-sela latihan, itu lah yang biasanya terdengar ketika sebuah tim sepak bola berlatih. Tapi tidak dengan Timnas Korea Utara.
Negara ini memang bisa dibilang paling misterius di dunia, bahkan hingga ke tim sepakbolanya. Sejak datang di Australia untuk berpartisipasi dalam turnamen Piala Asia 2015, seluruh tim, baik pelatih dan pemain dilarang bicara pada media.
Namun, kemisteriusannya itu, menurut pemberitaan di News.com.au yang meliput sesi latihannya, justru menarik banyak perhatian para peliput. Meski begitu, sebagian besar yang datang adalah para fotografer.
Sementara para reporter lainnya seperti tidak ingin membuang waktu dengan tim yang bahkan tidak bisa diajak bicara. Itupun para awak media juga dilarang melebihi pagar pembatas lapangan.
Pada sesi latihan itu, timnas Korea datang terlambat. Mereka berlatih di Stadion Leichhardt Oval yang terletak di jantung kota Sidney. Apa yang tampak dari ekspresi 22 pemain adalah antisipasi, bukannya keceriaan.
Bahkan saking sunyinya, ketika para pemain baru memasuki lapangan, yang terdengar hanya jepretan kamera dari para peliput. Setelahnya, pemain berkumpul membentuk lingkaran, dengan sang pelatih baru, Jo Tong-Sop di tengahnya.
Semua pemain nampak diam mendengarkan dengan menunduk dan tangan tersilang di belakang punggung. Instruksi sang pelatih pun sampai bisa terdengar sayup-sayup hingga ke pinggir lapangan.
Apa yang mereka lakukan selanjutnya, sebenarnya tidak jauh beda dengan tim negara lain. Usai mendengar pelatih berbicara mereka pun melakukan pemanasan sebagaimana biasanya.
Hanya saja yang membuat suasana aneh adalah kesunyian yang saat itu terus merebak. Juga bagian dimana usai latihan, media sama sekali tidak dibiarkan mendengar satu pernyataan pun dari tim negara komunis itu.