REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha Kecil Menengah (IKM) selama ini masih belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Padahal, pertumbuhan sektor industri ini cukup pesat dan menyumbang pertumbuhan perekonomian nasional.
Wakil Ketua Umum Bidang UKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Erwin Aksa mengatakan, saat ini UKM harus didorong agar bisa mendapatkan nilai tambah. Salah satu caranya yakni dengan penyediaan akses bahan baku murah dan efisien.
Selama ini, bahan baku murah hanya bisa dinikmati oleh industri besar, sehingga para pelaku industri kecil menjadi kalah saing. "Selama ini pelaku industri kecil membeli bahan baku di pasar retail, sehingga harganya mahal," kata Erwin di Jakarta, Kamis (8/1).
Menurut Erwin, para pelaku UKM tidak bisa bersaing dengan pelaku usaha besar yang selama ini mendapatkan special treatment untuk mengakses bahan baku. Apalagi sebagian besar bahan baku kedua sektor industri tersebut masih impor, misalnya terigu, gula, besi, dan baja.