REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Kasus penyerangan media Perancis Charlie Hebdo telah meningkatkan kekhawatiran Muslim Swedia terkait sentimen Islamofobia. Kekhawatiran ditambah setelah terjadi serangan serius di masjid Swedia selama beberapa hari terakhir.
"Kami telah melihat retorika Islamofobia secara bertahap memperkuat masyarakat Swedia. Kita dapat melihat pembalasan di Swedia," ujar Profesor teologi Islam dan filsafat di Universitas Uppsala Swedia, Mohammed Fazlhashemi seperti dilansir Islam Online, Ahad (11/1).
Serangan di masjid Swedia mendapat kecaman oleh pemimpin Muslim di seluruh dunia. Fazlhashemi percaya bahwa serangan Rabu itu akan memperdalam kesenjangan antara Muslim dan masyarakat Swedia dan dapat menghasilkan sebuah kesenjangan.
Serangan Charlie Hebdo dinilai sebagai pengkhianatan terhadap agama Islam. Pemimpin dari negara-negara dan organisasi-organisasi Muslim telah bergabung di seluruh dunia untuk mengutuk serangan tersebut dan mengatakan para penyerang tidak boleh dikaitkan dengan Islam.