Senin 12 Jan 2015 09:57 WIB

Ini Strategi Bank Indonesia Hadapi Empat Risiko Keuangan

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Halim Alamsyah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Halim Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perekonomian dan sistem keuangan dihadapkan oleh empat risiko utama. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah mengatakan empat risiko tersebut antara lain normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS), dan potensi risiko likuiditas yang masih tinggi.

Selain itu, Indonesia diharapkan pada risiko berlanjutnya penurunan harga-harga komoditas. Indonesia juga diharapkan pada meningkatnya kerawanan eksternal akibat kembali naiknya rasio utang luar negeri.

Melihat tantangan tersebut, BI menyusun stress scenario baik dari sisi suku bunga, nilai tukar dan variabel makro lainnya. Dari hasil stress test BI, sistem keuangan Indonesia memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi risiko kredit dan risiko pasar (suku bunga, nilai tukar dan harga SBN).

“Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia tetap terjaga, baik dari dilihat dari sisi perbankan, korporasi maupun rumah tangga”, ujar Halim, (9/1) lalu.