REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menyusul beredarnya sampul depan edisi terbaru majalah Charlie Hebdo yang bergambar Nabi Muhammad, Dewan Agama Islam Perancis dan Persatuan Organisasi Islam Perancis meminta komunitas Muslim untuk tetap tenang. Mereka juga meminta umat Muslim untuk menghindari reaksi emosional dan menghormati kebebasan berpendapat.
Imam Masjid Villeneuve d'Ascq, Ahmed Miktar, mengaku terkejut dengan edisi terbaru surat kabar asal Perancis tersebut, tetapi ia meminta umar Muslim agar tetap tenang. "Memperolok orang yang paling berharga bagi kita menunjukan kurangnya rasa hormat. Jika mereka memperolok Yesus, mereka juga kurang rasa hormat. Namun, Charlie Hebdo memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya," ujar Ahmed seperti yang dikutip dari The Local, Selasa (13/1).
Menurutnya, komunitas Muslim berada dalam kondisi yang berisiko usai serangan Paris. Ia meminta Pemerintah Perancis untuk memberikan keamanan bagi komunitas Muslim, sebagaimana keamanan yang mereka berikan pada kaum Yahudi.
Imam Masjid Besat di Paris, Hammad Hammami, juga berpendapat serupa. "Kami tak mau melempar minyak pada api. Kami menerima kartun tersebut," ujarnya.