REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar dari Mesir menyebut edisi baru majalah Charlie Hebdo sebagai tindakan rasis yang dapat memicu kebencian dan kemarahan umat Muslim di dunia. Edisi pertama yang dirilis usai serangan Perancis tersebut bergambar kartun Nabi Muhammad yang memegang tulisan "Je Suis Charlie".
"Edisi ini akan menyebabkan gelombang baru berisi kebencian dalam masyarakat Perancis dan Barat secara umum. Apa yang dilakukan surat kabar tersebut tidak memperlihatkan koeksitensi atau dialog antar peradaban," ujar kantor Imam Besar Shawqi Allam, ulama paling berpengaruh di Mesir, Selasa (13/1).
Imam Besar juga mengatakan, edisi terbaru Charlie Hebdo adalah provokasi terhadap perasaan umat Muslim di dunia. Ulama di Mesir tersebut meminta Pemerintah Perancis untuk menekan tindakan rasis yang dilakukan Charlie Hebdo.