REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan Tim Sembilan dengan suporter fanatik PSS Sleman, Slemania dalam public hearing, Kamis (22/1) membuka setitik cerah pengungkapan kasus sepak bola gajah.
Sebelumnya, drama lima gol bunuh diri pada laga PSS Sleman dan PSIS Semarang, 26 Oktober silam belum mampu diungkap PSSI hingga ke biang keladinya. Slemania dalam pertemuan kemarin dengan Oegroseno cs, memberikan semua temuan fakta atas apa yang ditemukan di balik borok sepak bola gajah.
Pengakuan sejumlah pemain tentang siapa yang memberikan instruksi untuk gol bunuh diri, telah dikumpulkan dalam kepingan dvd yang diberikan langsung dalam pertemuan tersebut.
"Kami telah serahkan pengakuan para saksi dan pemain. Tim Sembilan segera mempelajari," ujar ketua Slemania, Lilik Yulianto kepada ROL, Jumat (23/1).
Tim Pencari Fakta (TPF) sepak bola gajah yang dibuat Slemania, diharapkan juga untuk memberikan laporan tertulis kepada Tim Sembilan dalam pertemuan yang diagendakan selanjutnya.Slemania langsung merespons cepat membentuk tim pencari fakta pascainsiden memalukan tersebut.
Tim dibuat, tak lebih karena PSSI dianggap tak mampu mengungkap hingga akar aktor intelektualnya. PSSI melakui Komisi Disiplin, dinilai cukup berpuas usai hanya menghukum para pemain membabibuta dengan larangan bermain seumur hidup.
Bahkan, Slemania menjamin masih memiliki sejumlah rekaman saksi kunci. Pemain-pemain yang melakukan gol bunuh diri, diakuinya siap bicara sebenar-benarnya, asalkan, ada jaminan hukum yang kuat dari negara.
"Insya Allah kebenaran akan selalu berpihak," ujarnya menegaskan.