REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Rabu (4/2), sejumlah ulama dari Aliansi Nasional Anti-Syiah (Annas) mendatangi Komisi VIII DPR RI. Mereka meminta DPR RI mendengar aspirasi masyarakat Muslim Indonesia yang resah akan keberadaan Syiah.
Menurut salah satu anggota Annas, Amin Djamaluddin, masalah Syiah bukanlah persoalan khilafiyah di dalam agama Islam, melainkan akidah.
"Syiah mengklaim diri, bagian dari umat Islam. Tapi, Syiah minta ke pemerintah, perlindungan sebagai minoritas di Indonesia. Bukankah Islam itu mayoritas? Jadi, kalau merasa bagian dari Islam, kenapa bilangnya minoritas?" ujar Amin Djamaluddin, Rabu (4/2) di Gedung DPR RI, Jakarta.
Anggota Dewan Syuro Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Cholil Ridwan mengatakan, Indonesia merupakan sasaran empuk karena sangat mudah disusupi ideologi asing.
"Sangat berbahaya membiarkan Syiah tumbuh dan besar di Indonesia. Biarkanlah Iran damai dengan Syiah-nya, Indonesia damai dengan Sunni-nya, jangan impor akidah Syiah ke Indonesia," kata Cholil.