Kamis 12 Feb 2015 14:42 WIB

Nilai Aset Terus Naik, Investasi di Indonesia Masih Prospektif

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah maket properti (ilustrasi)
Foto: qz.com
Sebuah maket properti (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi di Indonesia dinilai masih prospektif. Pasalnya, harga aset di Indonesia terus meningkat.

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Fauzi Ichsan mengatakan, apabila investasi di Indonesia sudah dianggap tidak menjanjikan maka, harga aset akan semakin turun. "Kritik terhadap pemerintah tetapi nilai aset terus meningkat. Hal tersebut bukti pemerintah masih dipercaya,'' kata dia, Kamis (12/2) siang.

Menurut Fauzi, kondisi anggaran belanja saat ini merupakan anggaran tersehat sepanjang sejarah Indonesia. Alasannya, Indonesia telah memotong subsidi bahan bakar minyak (BBM). Karena itu, terdapat ruang fiskal dalam anggaran pemerintah.

Dia menerangkan, rencana pemerintah menggunakan dana segar itu untuk infrastruktur merupakan rencana bagus. Artinya, langkah tersebut akan memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan menciptakan banyak lapangan kerja.

Fauzi berpandangan, perekonomian Indonesia akan semakin positif ke depannya apabila rencana-rencana pemerintah benar-benar direalisasikan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement