REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi semakin memegang peranan penting dalam operasional BRI. Dengan jumlah rekening tabungan lebih dari 49 juta rekening, peluang pengembangan bisnis eBanking masih terbuka luas. Guna meningkatkan layanan perbankan, BRI akan meluncurkan satelit pada 2016 mendatang. Perusahaan ini mengucurkan investasi senilai Rp 2,5 triliun untuk mengupayakan satelit yang diberi nama BRISAT.
Menurut Sekretaris Perusahaan Budi Satria langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen BRI menjaga kualitas layanan. Dengan memanfaatkan slot 150.5 BT, penggunaan satelit ini diklaim akan mendukung efisiensi bisnis. Di samping itu pemanfaatan satelit menjadi upaya BRI untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dengan dukungan sekitar 120 ribu karyawan, BRI optimistis dapat bersaing dengan bank-bank lain di wilayah ASEAN. Saat ini satelit BRI tengah dala tahap penyelesaian di Palo Alto, AS.
Berdasarkan data perusahaan pertumbuhan rata-rata tahunan jumlah kantor (CAGR) dalam tiga tahun terakhir, baik konvensional maupun mobile, mencapai sembilan persen. Mobile outlet dan e-channel tumbuh signifikan dari 119 mobile outlet pada 2011 menjadi 665 outlet pada 2014. Layanan e-channel yang pada 2011 baru sebanyak 39 ribu titik tercatat tumbuh menjadi 152 titik di 2014.
BRI juga terus mendorong financial inclusion dengan menambah jaringan kerjanya. Penambahan jaringan dilakukan dengan membuka agen keliling. Melalui agen keliling, transaksi perbankan dapat dilakukan melalui toko kelontong atau agen penjualan pulsa. Agen keliling ini, kata Budi, bakal memudahkan masyarakat menjangkau layanan perbankan. Hingga akhir Desember 2014 BRI telah memiliki 14.830 agen keliling. Menurut Budi dengan asumsi 70 ribu desa se-Indonesia, BRI menargetkan memiliki 35 ribu agen keliling. “Artinya tiap dua desa terdapat satu agen keliling,” jelas Budi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika