REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Nasir menegaskan saat ini pihak Konsulat Jenderal RI di Turki terus melakukan investigasi bersama kepolisian Turki terkait 16 warga Indonesia (WNI) yang memisahkan diri dari rombongannya di Turki.
"Saat ini masih investigasi. Kepolisian masih mencari jejak 16 WNI. Namun, dari kepolisian Turki belum ada informasi terbaru," ujar pria yang akrab disapa Tata di Kementerian Luar Negeri RI, Jalan Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat, Senin (9/3).
Menurut Tata, kondisi geografis dari Turki menjadi salah satu kendala dalam pencarian. Turki memiliki luas 770 ribu meter persegi dengan banyak pegunungan yang bisa dijadikan tempat bersembunyi.
Kepolisian Turki mengatakan kejadian ini merupakan pertama kali yang dialami oleh WNI dengan jumlah yang banyak. Namun, kasus ini juga pernah pula dialami oleh negara lain. Sayangnya Turki tidak menyebutkan negara mana saja yang pernah mengalami kejadian serupa.
Sebelumnya, 16 WNI memisahkan diri saat ikut tur ke Istanbul, Turki. Setibanya di Bandara Attaturk, Turki, pada 24 Februari 2015, mereka memisahkan diri dan tidak bergabung kembali dengan rombongan tur hingga waktunya pulang ke Indonesia. Mereka beralasan ada acara keluarga.