Rabu 11 Mar 2015 15:33 WIB

Santai Tanggapi Pelemahan Rupiah, JK: Ini Gejala Dunia

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Wapres JK di acara Sustainable Business Awards Indonesia Tahun 2014 di Jakarta, Rabu (25/2) malam.
Foto: Antara
Wapres JK di acara Sustainable Business Awards Indonesia Tahun 2014 di Jakarta, Rabu (25/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai nilai rupiah yang melemah dan menembus hingga Rp 13.200 hari ini merupakan fenomena global. Menurut dia, pelemahan mata uang terhadap dollar tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di sejumlah negara lainnya.

"Inikan gejala dunia. Bukan gejala Indonesia saja. Yen begitu, ini begitu," kata Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (11/3).

Pelemahan rupiah ini terjadi karena para investor juga mempertimbangkan berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri. "Ya hari ini. Mungkin karena orang melihat masalah-masalah juga. Itu biasa," jelas dia.

Pemerintah pun, lanjut Kalla, akan meningkatkan nilai ekspor. Kendati demikian, hal ini juga akan membutuhkan waktu yang lama. "Yang berikutnya BI akan selalu menyediakan dolar apabila dibutuhkan. Hanya itu, bisa menjaga aja," kata Wapres.

Kalla pun menilai, melemahnya mata uang rupiah saat ini tak lebih buruk daripada negara tetangga Malaysia. "Bukan soal wajar tidaknya. Tapi artinya kita bisa berjalan seperti itu," kata mantan ketua umum Partai Golkar tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement