Jumat 20 Mar 2015 13:00 WIB

Hilirisasi Rumput Laut Jangan Sampai Sumbat Arus Ekspor

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Rumput Laut
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rumput Laut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta untuk tetap menjaga daya serap Indutri dalam negeri untuk ekspor komoditas rumput laut tropis. Hal tersebut mengingat permintaan Industri luar negeri yang terus bertumbuh untuk tanaman dengan nama latin Eucheuma sp dan Gracillaria sp itu.

"Salah satu caranya yakni dengan menjaga budidaya rumput laut baik yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif oleh Beberapa Kementerian dan Lembaga Negara Lainnya," kata Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis di Kantor Kadin Pusat pada Kamis (19/3) sebagaimana dikutip dalam siaran pers.

Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, mereka pun harus terus menjadikannya komoditas unggulan dengan menyusun Roadmap Pengembangan Usaha Rumput Laut di Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan terkait. “Kami ingin semuanya terarah, kegiatan hulu hilir lebih baik dan selaras,” kata Safari.

Dikatakannya, ARLI akan mendorong tumbuh kembangnya hilirisasi menuju tercapainya peningkatan nilai tambah, mendorong dan memediasi pemanfaatan dan penggunaannya kepada industri produk jadi tanpa menghambat pemasaran ekspor bahan baku rumput laut.

Kelancaran pemasaran hasil produksi petani rumput laut, pun, lanjut dia, perlu terus dibangun dengan memperkuat hubungan usaha antara petani, eksportir dan industri rumput laut baik dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menyatakan dukungannya terhadap ekspor bahan baku rumput laut tanpa mengabaikan kebutuhan industri dalam negeri.

“Rumput laut Indonesia produksinya cukup banyak, bila bisa mengekspornya kenapa harus ditahan dan dihambat?" Kata Yugi. Pelarangan ekspor efeknya akan meluas ke sektor tenaga kerja dan berkurangnya pendapatan petani dan masyarakat.

Menurutnya untuk mencapai program hilirisasi rumput laut, pertukaran informasi diantara negara-negara, alih teknologi serta investasi harus diperhatikan dengan serius. Senada dengan Safari, dia mengatakan peta jalan rumput laut harus segera dibuat sebagai acuan semua pihak untuk mengembangkan hilirisasi komoditas rumput laut.

Dalam upayanya, Yugi mengaku telah berkomitmen untuk memediasi dan memfasilitasi kredit atau pembiayaan dengan lembaga perbankan dan pembiayaan secara inklusif pada sektor rumput laut. Selain itu juga mengoptimalkan program kerjasama Kadin Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement