REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melorotnya peringkat tim nasional Indonesia versi FIFA langsung menuai kritik. Aktivis Save Our Soccer (SOS), Apung Widadi, menilai anjloknya Indonesia ke peringkat ke-159 atau tujuh peringkat di bawah Timor Leste sebagai pencapaian yang buruk. Ia menyebut saat ini kondisi persepakbolaan nasional tengah berada di titik nadir terendah.
"Ini cerminan buruknya sepak bola Indonesia. Ternyata Timor Leste masih lebih baik dari seniornya. Prestasi sepak bola Indonesia minim prestasi tapi permasalahannya banyak. Seharusnya ini mereka (PSSI) sadar dengan dengan peringkat yang jauh di bawah Timor Leste," keluh aktivis Save Our Soccer (SOS), Apung Widadi, saat dihubungi melalui seluler, Sabtu (11/4)
Apung memberikan contoh Divisi Utama (DU) yang harus mengakhiri kompetisi dengan memalukan. Dua klub peserta DU, PSS Sleman dan PSIS Semarang, harus didepak dari kasta kedua Liga Indosia itu setelah memeragakan sepak bola gajah, saling membuat gol bunuh diri.
Lalu yang terbaru adalah sikap PSSI melalui Komite Eksekutif yang menghentikan sementara kompetisi Indonesia Super League (ISL) di tengah-tengah perjalanan. Dengan alasan peserta klub tidak nyaman menjalankan kompetisi dengan tidak adanya rekomendasi untuk Arema dan Persebaya dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
"Wajar jika posisi Indonesia di bawah lima peringkat Indonesia, ini menandakan kalau sepak bola kita buruk," kata Apung.